Wisata arung jeram yang ada di Kota Batu - Malang - Jawa Timur, menelan korban
jiwa. Satu orang wisatawan tewas dan 3 orang lainnya hilang saat perahu
yang mereka tumpangi terbalik di Sungai Brantas.
Korban tewas Nurul
Komar, pria asal Fatmawati Jakarta Selatan, saat ini jasadnya berada di kamar jenazah Rumah Sakit Hasta
Bratha, Kota Batu. Perisiwa terjadi saat korban bersama 18 rekannya
melakukan aktivitas arung jeram menggunakan 5 buah perahu. Tiba-tiba
datang air bah yang membuat perahu mereka terbalik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV,
Sabtu (1/3/2014), Nurul ditemukan tewas tidak jauh dari lokasi perahu
yang terbalik. Sementara 3 wisatawan lainnya hingga dini hari tadi belum
ditemukan.
Akibat cuaca buruk dan kondisi gelap, hingga malam
Tim SAR menghentikan upaya pencarian. Proses pencarian terhadap 3
wisatawan yang hilang akan dilanjutkan hari ini.
Pencarian 3 korban yang hilang saat perahu arung jeram mereka terbalik
di aliran Sungai Brantas, Kota Batu, Jawa Timur rencananya akan
dilanjutkan Sabtu (1/3/2014) pagi. Sebelumnya Tim SAR gabungan
menghentikan proses pencarian terhadap 3 korban.
Meski demikian,
Tim SAR tetap memantau 4 titik guna mengawasi kemungkinan adanya tubuh
yang terapung. 4 Titik pantau itu di kawasan Sengkaling, Dinoyo, Kali
Mergosono serta Gadang. Seluruh titik menuju ke Bendungan Sengguruh
Karangkates.
"Karena tak mungkin dipaksakan melanjutkan proses
pencarian pada malam hari. Besok pagi kita lanjutkan pencarian lagi,"
kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Batu, Simon Purwoali
di posko tim SAR di Kota Batu, Jumat (28/2/2014) malam.
3 Korban
rafting maut di Kota Batu antara lain Weni Sandra R, Lia Apriatin (26)
dan Ilham Deli (33). Ketiga korban saat peristiwa itu tersebar di 2
perahu rafting berbeda.
Tim SAR sendiri menemukan sebuah
pelampung terapung di anak Sungai Brantas di Samaan, Kota Malang. Radius
lokasi penemuan pelampung itu dengan lokasi kejadian lebih dari 20
kilometer.
"Besok pagi akan ada tim yang menyisir dengan menggunakan perahu. Semoga besok cuaca baik dan tak hujan," tandas Simon.
Sebelumnya,
18 orang yang bermain rafting di aliran Sungai Brantas dengan 5 perahu
mengalami kecelakaan saat perahu mereka terbalik setelah dihantam
gelombang besar. 2 Perahu di antaranya terguling.
1 Orang
meninggal dunia yakni Nurul Qomari, 1 orang lagi selamat dan kini
dirawat di RS Bhayangkara Kota Batu. 3 Orang lainnya hanyut dan belum
ditemukan. Sementara wisatawan lainnya selamat karena perahu yang mereka
tumpangi berhasil menepi.
sumber : liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar