Internet pada akhirnya kini telah menjelma menjadi sebuah jagat yang amat meriah dan kaya warna. Ia telah membuka cakrawala pengetahuan baru bagi begitu banyak orang. Ia mungkin juga telah memberikan setangkup nafkah bagi jutaan orang yang dengan tekun mengais rezeki darinya.
Namun
dibalik penetrasinya yang begitu masif, internet mungkin juga menyisakan
sejumlah problem yang amat kelam. Sejumlah studi menunjukkan betapa internet
pelan-pelan bisa membuat otak kita kian tumpul. Dan satu lagi : internet juga
bisa menjadi alat destruksi yang paling ampuh untuk merusak produktivitas
jutaan karyawan di ruang-ruang perkantoran.
Tulisan kali
ini mau mendedahkan tiga alasan penting kenapa akses internat selayaknya
ditutup selama jam kantor.
Hingga hari
ini, saya melihat masih banyak kantor atau perusahaan di tanah air yang
memberikan akses internet tanpa batas kepada karyawannya. Disana sama sekali
tidak ada semacam “internet /social media usage guideline and policy” yang
diterapkan dengan konsisten dan cerdas.
Padahal
memberikan akses internet selama jam kantor amat boleh jadi merupakan salah
satu keputusan fatal bagi kinerja bisnis/organisasi. Kenapa begitu? Berikut
tiga alasannya.
Reason # 1 :
Bad Bandwith Consumption. Seringkali kita berleha-leha berselancar dalam dunia maya tanpa pernah sadar
betapa proses itu memakan konsumsi bandwith yang amat besar (apalagi kalau
leha-lehanya sambil mendowload lagu plus nonton video Lady Gaga di youtube).
Secara kolektif dan jangka panjang, konsumsi bandwith ini pasti akan mengurangi
anggaran departemen IT kantor Anda (sebab unlimited data pasti akan memakan
biaya langganan yang lebih mahal).
Bukan itu
saja. Penggunaan data internet yang berlebihan bisa juga menyebabkan
akses untuk jaringan data lain yang lebih penting menjadi lambat. Akses email
menjadi error, atau pertukaran jaringan data keuangan menjadi lelet. Ini semua
boleh jadi lantaran karyawannya pada sibuk akses internet pada “peak hours”
(biasanya jam 9 – 10an pagi).
Reason # 2 : Stealing Your Productive Time. Sejumlah studi dan observasi langsung menunjukkan rata-rata karyawan mengalokasikan waktu hingga satu jam per hari untuk akses internet yang acapkali tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan (think about browsing FB, Detiknews, DetikSport or Kaskus, dan lain-lain).
Itu artinya,
selama sebulan seorang karyawan bisa “mengkorupsi” waktu pekerjaannya hingga 20
jam lebih (1 jam x 20-an hari kerja), atau sama dengan 2,5 hari kerja full.
Kalau Anda termasuk kategori rata-rata ini, berarti Anda sejatinya telah
“merampas” uang (gaji) kantor/perusahaan selama dua hari secara ilegal. Itu
kalau satu hari hanya satu jam browsing, kalau lebih, berarti waktu kerja
kantor yang Anda rampas dan korupsi akan lebih banyak lagi
Reason #3 : Destroying Your Concentration. Kini banyak karyawan kantor yang terjebak bad habit semacam ini : setiap setengah jam selalu tergoda untuk klik internet (entah untuk sekedar ngecek update status, melihat berita bola terbaru, chatting dengan teman di luar sana, atau sekedar melihat comment temannya).
Distraksi
semacam itu pelan-pelan ternyata merusak konsentrasi Anda untuk menyelesaikan
pekerjaan. Sebuah studi menunjukkan distraksi dan habit semacam itu membuat
konsentrasi karyawan terpecah. Dampaknya : bukan saja proses penyelesaian
pekerjaan jadi lebih lamban, namun hasilnya juga kurang optimal (sebab
ditengah-tengah bikin laporan, pikiran karyawan itu selalu terngiang dengan
komen atau status temannya yang baru saja muncul atau dengan berita heboh di
detiknews yang baru saja diintipnya).
3 reason diatas sudah lebih dari cukup untuk mendeklarasikan : Stop akses internet selama jam kantor. Forever.
Karena itu,
jika Anda adalah pengelola departemen SDM, segera lakukan meeting dengan
departemen IT Anda, dan susun kebijakan untuk menghentikan akses internet
selama jam kantor. Hanya email kantor yang boleh digunakan. Dan hanya
pihak-pihak tertentu yang boleh akses internet (misal departemen purchasing
yang memang butuh informasi pembelian barang secara online; atau pihak keuangan
yang melakukan transaksi online banking). Selebihnya : stop.
Tentu akan
banyak karyawan yang protes : Wah jangan halangi kami untuk mendapatkan
pengetahuan dong; wah, wawasan kami akan jadi mandek dong kalau dilarang akses
internet; dan blah – blah – blah lainnya.
Untuk yang protes semacam itu, jawabannya simple : ini kantor untuk kerja, bukan warnet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar